Kamis, 05 Agustus 2010

EARNING MANAGEMENT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu fungsi dari akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk pengukuran prestasi, hasil usaha, laba maupun posisi keuangan. Salah satu isu paling utama dalam pengukuran tersebut adalah pengukuran laba. Pengukuran laba disini bukan saja suatu yang penting untuk menentukan prestasi perusahaan, tetapi juga sangat penting sebagai informasi bagi pembagian laba, ketentuan kebijakan investasi, dan pembagian hasil.

Karena pentingnya masalah ini, maka dalam dunia bisnis kita juga mengenal pengukuran laba yang dilakukan oleh profesi lain, misalnya fiskus atau dalam perpajakan, pemegang saham, analisis keuangan, pengusaha ekonom, bahkan sampai kepada siapapun yang usahanya bergerak dalam dunia bisnis. Termasuk juga ibu-ibu yang melakukan bisnis baik di pasar, atau pun di lingkungan sekitarnya pasti memiliki ide atau pendapat tentang perhitungan laba.

Siapapun yang melakukan kegiatan bisnis tentunya memiliki alasan ekonomis mengapa ia terus melakukan usaha bisnisnya tersebut. Biasanya alasan tradisional seperti itulah adalah alasan untuk mendapatkan laba dalam usahanya. Oleh karenanya para pelaku bisnis pasti telah memiliki pandangan tentang apa yang dimaksudkan dengan laba dan bagaimana menentukan laba tersebut.

Banyak pandangan dan praktik di masyarakat dalam pengukuran laba ini. Diantaranya seorang pengusaha menganggap bahwa laba perusahaannya adalah penjualan dikurangi seluruh biaya dikurangi investasi baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan. Perbedaan tersebut dapat disebabkan berbagai alasan, diantaranya :

  1. Benda atau produk dan jasa yang akan dinilai (biaya historis, biaya ganti, biaya realisasi, present value)
  2. Unit ukur (bisa unit ukur uang atau ukuran kemampuan tenaga beli)

Earning Management atau manajemen laba merupakan suatu fenomena baru yang telah menambah wawasan khususnya dalam bidang Teori Akuntansi. Istilah manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau pembuat laporan keuangan untuk melakukan manajemen informasi akuntansi, khususnya laba demi kepentingan pribadi dan atau perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dapat diidentifikasi sebagai berikut :

  1. Bagaimana Konsep Laba ?
  2. Bagaimana Earning Management ?
  3. Bagaimana Laba menurut Konsep Akuntansi ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui mengenai Konsep Laba.
  2. Untuk mengetahui Earning Management.
  3. Untuk mengetahui bagaimana Laba menurut Konsep Akuntansi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Laba

Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi yang merupakan selisih antara pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai kenaikan aktiva sangat tergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Jadi dalam hal ini laba hanya merupakan angka artikulasi dan tidak dapat didefinisikan tersendiri secara ekonomik seperti halnya aktiva dan atau hutang.

Untuk menghitung laba ini, masing-masing orang atau perusahaan dapat menentukan rumus perhitungan labanya tersendiri. Laba merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan. Angka ini penting untuk :

1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan diterima Negara.

2. Untuk menghitung deviden yang kan dibagikan kepada pemilik dan yang kan ditahan dalam perusahaan.

3. Sebagai pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan pengambilan keputusan.

4. Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang.

5. Sebagai dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.

6. Untuk menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan divisi.

7. Perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia yaitu dimana manusia sebagai hamba kepada Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat.

2.1.1 Laba Ekonomi (Economic Income)

Adam Smith menjelaskan bahwa Income adalah kenaikan dalam kekayaan. Pengertian ini diikuti oleh Marshall dkk dan dihubungkan dengan konsep praktik bisnis. Mereka membedakan modal tetap dengan modal kerja, modal fisik dan laba, dan menetapkan pada realisasi sebagai pengakuan laba. Fischer, Lindahl dan Hick menjelaskan sifat-sifat laba ekonomi yang mencakup tiga tahap sebagai berikut :

  1. Physical Income yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diukur.
  2. Real Income adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap kesenangan fisik. Ukuran yang dapat digunakan untuk Real Income ini adalah Biaya Hidup (Cost of Living).
  3. Money Income merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Konsep Capital Maintenance

Menurut konsep ini laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan tetap masih ada (capital maintained atau return on capital) atau biaya yang telah tertutupi (cost recovery) atau pengembalian modal return of capital. Konsep ini dapat dinyatakan baik dalam ukuran uang (units of money) yang disebut financial capital atau dalam ukuran tenaga beli (general purchasing power) yang disebut physical capital.

Berdasarkan kedua konsep ini maka konsep capital maintenance menghasilkan empat konsep sebagai berikut (Belkaoui 1985) :

· Financial Capital

  1. Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit uang. Laba menurut konsep ini adalah perubahan net asset dengan menyesuaikan transaksi modal yang dijabarkan dalam ukuran uang.
  2. General Purchasing Power Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut tenaga beli yang sama. Menurut konsep ini tenaga beli dari modal yang diinvestasikan pemilik tetap dipertahankan sehingga menurut konsep ini laba adalah perubahan net asset setelah disesuaikan transaksi modal yang diukur dengan tenaga beli yang sama.

· Physical Capacity

  1. Productive Capacity Maintenance yaitu Physical Capacity yang diukur menurut konsep uang. Menurut konsep ini kapasitas produksi perusahaan dipertahankan, kapasitas produksi dapat diartikan sebagai kapasitas fisik, kapasitas untuk berproduksi, (volume) barang dan jasa yang sama dan kapasitas/memproduksi nilai barang dan jasa yang sama.
  2. General Purchasing Power, Productive Capacity Maintenance, yaitu Physical Capital yang diukur dengan unit tenaga beli yang sama. Menurut konsep ini kapasitas produksi fisik perusahaan yang diukur dalam unit tenaga beli yang sama dipertahankan.

Laba Akuntansi dan Money Income

Money Income berbeda dengan Accounting Income. Accounting Income adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan tersebut.

Modal adalah aktiva bersih. Laba menaikkan modal atau aktiva bersih. Laba adalah arus kekayaan sedangkan modal adalah simpanan kekayaan. Sehingga penentuan laba, yaitu penentuan kenaikkan modal yang juga menyangkut masalah harga. Modal bisa berarti financial capital di mana tekanannya adalah nilai uang dari aktiva dikurangi dengan nilai kewajiban yang merupakan kontribusi uang pemilik.

Physical capital di sini difokuskan pada kemampuan fisik dari modal untuk memproduksikan barang dan jasa bukan pada nilai uangnya. Ukurannya adalah kapasitas produksi dari aktiva yang dimiliki.

Dalam konsep Replacement Cost Income dikenal dua komponen Income, yaitu :

1. Current Operating Profit yang dihitung dari pengurangan biaya pengganti (replacement cost) dari penghasilan.

2. Realized Holding Gain and Loss yang dihitung dari perbedaan antara replacement cost dari barang yang dijual dengan biaya historis dari barang yang sama. Laba rugi ini dibagi dua yaitu :

a. Yang direalisasi dan accrued selama periode tersebut.

b. Yang direalisasi pada periode itu tetapi accrued pada periode sebelumnya.

Money Income berbeda dengan Accounting Income dalam hal :

1. Money Income dihitung berdasarkan nilai replacement cost, sedangkan Accounting Income berdasarkan historical cost.

2. Money Income hanya mengikuti gain yang accrued pada pewriode tersebut.

Earning Management

Earning Management atau manajemen laba merupakan suatu fenomena baru yang telah menambah wawasan perkembangan terutama dalam bidang Teori Akuntansi. Istilah manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau pembuat laporan keuangan untuk melakukan manajemen informasi akuntansi, khususnya mengenai laba demi kepentingan pribadi dan atau perusahaan.

Earning Management merupakan suatu tindakan manajemen yang dapat berupa campur tangan dalam proses penyusunan laporan keuangan dalam maksud untuk meningkatkan kesejahteraannya secara peronel (pribadi) maupun untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Faktor leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Earning Management. Hal ini dapat berarti Earning Management berkaitan dengan sumber dana eksternal, yaitu sumber dana yang berasal dari pihak luar perusahaan (investor) khususnya utang yang digunakan untuk membiayai kelangsungan perusahaan.

Laba Menurut Konsep Akuntansi (Accounting Income)

Dalam akuntansi yang memiliki konsep perhitungan laba juga dikenal perbedaan pandangan dalam menghitung laba (income). Dibawah ini ada empat pendapat, yaitu :

1. Pemikiran klasik yang berpedoman pada postulat unit of measure dan prinsip historical cost yang sering disebut historical cost accounting atau conventional accounting sebagaimana yang kita anut saat ini. Konsep ini dinamakan konsep laba accounting income.

2. Pemikiran neo klasik yang mengubah postulat unit of measure dengan menerapkan perhitungan perubahan tingkat harga unum (general price level) dan tetap mempertahankan prinsip historical cost. Konsep ini dikenal dengan istilah general price level adjusted historical cost accounting (GPLA Historical Accounting). Dan perhitungan labanya disebut GPLA Accounting Income.

3. Pemikiran radikal, yang memilih harga sekarang (current value) sebagai dasar penilaian bukan historical cost lagi. Konsep ini dikenal dengan current value accounting sedang perhitungan labanya disebut current income.

4. Pemikiran neo radikal, yang menggunakan current value tetapi disesuaikan dengan perubahan tingkat harga umum. Konsep ini disebut GPLA Current Value Accounting sedangkan perhitungan labanya disebut Adjusted Current Income.

Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikleuarkan pada periode tersebut. Menurut Belkaoui definisi tentang laba itu mengandung lima sifat yaitu :

1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.

2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat “periodik”laba itu, artinya merupakan prestasi perusahaan pada periode tertentu.

3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang pa yang termasuk hasil.

4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.

5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching, artinya hasil dikurangi biaya yang diterima/dikeluarkan dalam periode yang sama.

Most menambahkan cirri-ciri laba akuntansi sebagai berikut :

1. Laba akuntansi menggunakan konsep periodik.

2. Laba akuntansi diperluas bukan hanya transaksi dan termasuk seluruh nilai fenomena dan periode yang dapat diukur.

3. Laba akuntansi mengizinkan agregasi kedalam kategori berupa input dan output.

4. Sehingga perbandingan input dengan output akan menghasilkan sisa.

5. Sehingga mayoritas mereka yang berkepentingan terhadap angka itu dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan.

Beberapa kebaikan dari kondisi laba akuntansi adalah :

· Dapat terus menerus ditelusuri dan diuji.

· Karena perhitungannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi (fakta) dan dilaporkan secara objektif, perhitungan laba ini dapat diperiksa (verifiability).

· Memenuhi prinsip conservatisme, karena yang diakui hanya laba yang direalisasi dan tidak memperhatikan perubahan nilai.

· Dapat dijadikan sebagai alat kontrol oleh manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.

Disamping adanya keistimewaan,konsep laba juga mempunyai kelemahan yang terkandung didalamnya adalah :

a. Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang timbul dari kenaikan nilai.

b. Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan. Hal ini timbul karena adanya perbedaan dalam metode menghitung cost, perbedaan waktu antara realisasi hasil dan biaya.

c. Penerapan prinsip realisasi, historical cost, dan conservatisme dapat menimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan.

Hendriksen (1992) dan Most (1982) memberikan kelemahan laba akuntansi sebagai berikut :

1. Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas dalam teori aluntansi.

2. Standar akuntansi yang diterima umum masih mengandung berbagai cara yang berbeda-beda dan mengandung ketidakkonsistenan baik antar perusahaan maupun dalam suatu periode tertentu.

3. Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur berdasarkan nilai historis, sehingga perubahan nilai uang atau tingkat inflasi belum diperhitungkan dalam laporan keuangan.

4. Kurang bermanfaat untuk keputusan jangka pendek.

5. Informasi lainnya diluar data historis dinilai lebih bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan.

6. Kurangnya informasi fisik dan perilaku yang membuat informasi laba semakin bermanfaat.

BAB III

KESIMPULAN

Salah satu fungsi dari akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk pengukuran prestasi, hasil usaha, laba maupun posisi keuangan. Salah satu isu paling utama dalam pengukuran tersebut adalah pengukuran laba. Siapapun yang melakukan kegiatan bisnis tentunya memiliki alasan ekonomis mengapa ia terus melakukan usaha bisnisnya tersebut. Oleh karenanya para pelaku bisnis pasti telah memiliki pandangan tentang apa yang dimaksudkan dengan laba dan bagaimana menentukan laba tersebut.

Untuk menghitung laba ini, masing-masing orang atau perusahaan dapat menentukan rumus perhitungan labanya tersendiri. Laba merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan. Angka ini penting untuk :

1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan diterima Negara.

2. Untuk menghitung deviden yang kan dibagikan kepada pemilik dan yang kan ditahan dalam perusahaan.

3. Sebagai pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan pengambilan keputusan.

4. Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang.

5. Sebagai dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.

6. Untuk menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan divisi.

7. Perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia yaitu dimana manusia sebagai hamba kepada Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat.

Earning Management atau manajemen laba merupakan suatu fenomena baru yang telah menambah wawasan perkembangan terutama dalam bidang Teori Akuntansi. Istilah manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau pembuat laporan keuangan untuk melakukan manajemen informasi akuntansi, khususnya mengenai laba demi kepentingan pribadi dan atau perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar