Rabu, 29 November 2006

LINGKUNGAN PEMASARAN

FUNGSI PEMASARAN


Pemasaran memiliki arti yang berbeda-beda:
1. Menurut Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
2. Menurut Stanton, pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial.
3. Menurut Griffin dan Ebert, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan perseorangan atau organisasi.
4. Menurut American Marketing Asociation, pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.


Konsep-konsep inti pemasaran



Kebutuhan
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu seperti makanan, pakaian, perumahan, harga diri, rasa aman dan kasih sayang.

Keinginan
Konsep pokok kedua dalam pemasaran adalah yang menyangkut keinginan manusia, yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.

Permintaan
Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas, namun sumber dayanya terbatas. Karena itu dengan keterbatasan su,ber daya yang ada, mereka memilih produk-produk yang menghasilkan kepuasan maksimal. Keinginan manusia akan menjadi permintaan bila didukung oleh daya beli. Jadi permintaan adalah kebutuhan/keinginan manusia yang didukung oleh daya beli.

Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui apa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat mungkin dengan pemuasan keinginan tsb.

Dalam kaitannya dengan tingkat pemuasan keinginan, ada tiga tingkat pemuasan keinginan sebagai berikut:

A. Tidak ada Pemuasan keinginan


B. Pemenuhan Kepuasan Sebagian








C. Pemenuhan Lengkap







Pertukaran
Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan sesuatu sebagai gantinya.

Transaksi
Transaksi mengandaikan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan diantara dua pihak. Transaksi melibatkan sedikitnya dua barang atau jasa yang bernilai, syarat-syarat yang disepakati, waktu kesepakatan dan tempat kesepakatan.

Pasar
Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.



LINGKUNGAN PEMASARAN



Lingkungan Mikro: Berbagai kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan yaitu perusahaan, pemasok, perusahaan saluran pemasaran, pasar pelanggan, pesaing dan masyarakat.

Lingkungan Makro : Kekuatan masyarakat lebih luas yang mempengaruhi seluruh lingkungan mikro : demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.

Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Manajer Pemasaran
Manajer yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan seluruh kegiatan bauran pemasaran yang menghasilkan transfer barang atau jasa kepada konsumennya.

Rencana pemasaran
Strategi rinci dan terfokus untuk mengarahkan bauran pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Pesaing
Dalam lingkungan yang persaingannya ketat, tenaga pemasaran harus meyakinkan pembeli untuk membeli produk mereka bukan produk yang dijual penjual lain. Setiap program pemasaran mencari cara agar produknya terlihat paling menarik.

Ada tiga tipe persaingan yaitu:
- Persaingan Merek terjadi antara produk-produk yang serupa. Persaingan didasarkan pada persepsi pembeli mengenai manfaat produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, misalnya Aqua, Ades, Vit, dll
- Produk substitusi, yaitu produk yang berbeda dari produk pesaing tetapi dapat mengisi kebutuhan yang sama. Misalnya minuman.Aqua, The Botol dan Coca Cola.
- Persaingan Internasional, yaitu pemasaran kompetitif dari produk-produk domestik terhadap produk luar negeri. Misalnya komputer Zyrex dengan HP / Acer, sepatu Cibaduyut dengan sepatu Nike, dll.

Suppliers / Pemasok
Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Manajer pemsaran harus mengawasi ketersediaan pasokan – kekurangan atau penundaan pengiriman pasokan, pemogokan tenaga kerja dan peristiwa lain dapat mengurangi penjualan dalam jangka pendek dan merusak kepuasan pelanggan dalam jangka panjang. Manajer pemasaran juga memantau harga dari sumber pemasok utama mereka. Kenaikan harga pasok bisa memaksa perusahaan menaikan harga yang dapat menurunkan volume penjualan.

- Single Supplier / Pemasok Tunggal – monopoli
- Multi Suppliers


Marketing Channel / Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual (pedagang besar, agen / pengecer), perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran (perusahaan riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media dan konsultan pemasaran) dan perantara keuangan (bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi)

Lingkungan Politik dan Hukum
Kegiatan-kegiatan politis, baik luar negeri maupun domestik, telah berpengaruh pada dunia usaha.

Lingkungan Sosial dan Budaya
Semakin banyak orang yang berkantor di rumah, jumlah keluarga dengan orang tua tunggal semakin meningkat, pilihan makanan dan kegiatan fisik / olah raga, mencerminkan semakin meningkatnya kepedulian terhadap gaya hidup sehat, kriminaltas yang semakin meningkat serta bertumbuhnya pemahaman atas keragaman budaya sehingga mendorong tenaga pemasaran untuk memperbaiki cara-cara mereka melakukan bisnis yaitu dengan cara mengembangkan dan mempromosikan produk-produk baru bagi konsumen maupun industri.

Lingkungan Teknologi
Teknologi-teknologi baru mempengaruhi pemasaran karena teknologi menciptakan barang dan jasa baru. Misalnya DVD, kamera digital, handphone, internet, cara belanja baru melalui internet.

Lingkungan Ekonomi
Kondisi ekonomi menentukan pola pengeluaran konsumen, dunia usaha dan pemerintahan. Kondisi ekonomi mempengaruhi setiap rencana pelaku pemasaran dalam penawaran produk, penetapan harga, dan strategi promosi. Variabel ekonomi yang diperhatikan antara lain inflasi, tingkat suku bunga, resesi dan pemulihan ekonomi.


BAURAN PEMASARAN
Bauran Pemasaran adalah gabungan strategi produk, penetapan harga, promosi dan distribusi yang digunakan untuk memasarkan produk. Disebut juga konsep 4 P yaitu Product, Price, Promotion and Place.

A. Produk
Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapat perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.

Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok. Karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan maupun kebutuhan pembeli, agar pemasaran produk berhasil. Jadi pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen, misalnya dalam hal mutu, kemasan, dll. Karena itu tugas bagian pemasaran harus menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan keinginan pasar (konsumen).

Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud menarik konsumen.

B. Harga
Harga adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Saat ini harga masih merupakan komponen terpenting sebagai penentu dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa.

Penentuan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi manajemen perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya yang telah dikeluarkan untuk produksi ditambah besarnya persentase laba yang diinginkan.
Strategi harga rendah dan strategi harga tinggi dapat efektif pada situasi yang berbeda. Harga rendah umumnya mengakibatkan volumen penjualan yang lebih besar. Harga tinggi biasanya membatasi ukuran pasar tetapi meningkatkan laba per unit. Harga tinggi dapat juga menarik konsumen mengisyaratkan bahwa produk memiliki kualitas yang sangat tinggi.


C. Promosi
Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan..
Kegiatan dalam promosi antara lain periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan publisitas.

Iklan adalah bentuk komunikasi bukan pribadi yang digunakan oleh sponsor tertentu untuk membujuk atau menginformasikan kepada konsumen atau calon konsumen mengenai suatu produk.

Penjualan pribadi (personal selling).
Banyak produk yang dipromosikan melalui penjualan pribadi atau penjualan dari satu orang ke orang yang lain misalnya asuransi, MLM, rumah. Barang-barang industri menerima banyak penjualan pribadi. Sewaktu perusahaan membeli dari perusahaan lain, para petugas pembelian dan orang lain yang memerlukan informasi teknis dan rinci biasanya meminta informasi ke wakil penjualan perusahaan penjual.

Promosi penjualan
Barang-barang yang relative murah seringkali dipasarkan melalui promosi penjualan yang melibatkan bujukan langsung seketika kepada pembeli. Premium (biasanya barang-barang gratisan), kupon, sisipan dalam paket semuanya adalah promosi penjualan yang dilakukan untuk membujuk konsumen supaya membeli produk.

Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat mencakup seluruh komunikasi yang ditujukan untuk membangun nama baik. Usaha itu berusaha membangun sikap yang menguntungkan terhadap organisasi dan produk-produknya. Publisitas mengacu ke usaha-usaha perusahaan berkomunikasi kepada masyarakat umum, biasanya melalui media massa. Publisitas tidak dibayar oleh perusahaan dan isi publisitas tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan dan terkadang merugikan suatu bisnis.

D. Place / penempatan / distribusi.
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.

Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran yang akan digunakan mendistribusikan produk-produk mereka, misalnya menjualnya via pengecer, agen, took grosir maupun langsung ke konsumen.

Penentuan jumlah penyalur disesuaikan dengan sifat produk yang ditawarkan contoh barang kebutuhan sehari-hari membutuhkan banyak penyalur, agar mudah didapat oleh konsumen.
Bila jumlah penyalur terlau sedikit menyebabkan penyebaran produk kurang luas, tapi bila jumlah penyalur terlalu banyak mengakibatkan pemborosan waktu, perhatian dan biaya.

Menempatkan suatu produk ke outlet yang sesuai memerlukan sejumlah aktivitas distribusi yang berkaitan dengan cara penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Misalnya pilihan transportasi, pergudangan, pengendalian persediaan.


SEGMENTASI PASAR

Tiga langkah dalam pemasaran terarah adalah
1. Segmentasi pasar (Segmenting)
2. Pentargetan Pasar (Targeting)
3. Pemosisian Pasar (Positioning)

Segmentasi Pasar adalah
Membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah

Mentargetkan pasar
Proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki.

Memposisikan pasar
Mengatur agar suatu produk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan dikehendaki relatif terhadap produk pesaing di benak konsumen sasaran. Menetapkan pemosisian bersaing bagi produk dan bauran pemasaran yang terinci. Misalnya : Mobil Volvo mempunyai positioning kuat pada keamanan, BMW – mobil eksekutif muda, Mercy – mobil mewah untuk orang yang sudah mapan.

Mengidentifikasi Pangsa Pasar
Anggota pangsa pasar (market segment) harus memiliki beberapa sifat umum yang akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Dalam mengidentifikasi pangsa pasar, dicari sejumlah pengaruh berbeda pada perilaku konsumen antara lain yaitu variabel geografis, demografis, psikografis dan variabel penggunaan produk.

Segmentasi geografis adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografis seperti negara, regional, negara bagian, daerah, kota atau kompleks perumahan. Contoh koran Jawa Pos

Segmentasi demografis adalah membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluaran, daur kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Contoh majalah Hai, Gadis, Bobo, baju

Segmentasi Psikografis yaitu membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup, pendapat, minat atau kepribadian. Orang yang berada dalam kelompok demografis yang sama dapat mempunyai ciri psikografis berbeda. Contoh majalah Full Frame tentang fotografi, restoran.

Segmentasi Penggunaan Produk yaitu membagi pembeli berdasarkan pada cara-cara bagaimana konsumen menggunakan suatu produk, kesetiaan mereka terhadap merek tertentu dan alasan mereka membeli. Contoh produsen sepatu wanita, mengidentifikasikan ada tiga segmen: pemakai sepatu olah raga, casual, dan sepatu pesta.

Latihan: Buat STP dari Majalah Playboy Indonesia


RISET PASAR

Riset Pemasaran adalah
Fungsi yang menghubungkan pemasar dengan konsumen, pelanggan dan publik lewat informasi. Informasi tersebut dipergunakan untuk mengetahui dan menentukan peluang serta masalah pemasaran untuk menghasilkan, mempertajam dan mengevaluasi tindakan pemasaran, untuk memantau kinerja pemasaran dan memperbaiki pemahaman mengenai proses pemasaran.

Proses Riset
Ada lima tahap dasar dalam melaksanakan riset pasar:
1. Mempelajari situasi terakhir
2. Memilih metode riset
3. Mengumpulkan data.
Ada dua jenis data yaitu
- data primer : data yang dikembangkan dari riset yang baru dilakukan misalnya melalui observasi, survei langsung / survei lapangan, wawancara
- data sekunder : data yang telah tersedia sebagai hasil riset sebelumnya, misalnya riset pustaka, data dari biro statistik.
4. Menganalisa data. Data tidak berguna sampai data tersebut diorganisasikan menjadi informasi.
5. Mempersiapkan laporan. Laporan ini harus mencakup metodologi dan riset pada studi laporan. Laporan harus mengindentifikasi alternatif pemecahan masalah dan rekomendasi tindakan perbaikan.

Metode Riset
Empat metode dasar riset pasar adalah observasi (pengamatan), survei, kelompok fokus dan percobaan.

Observasi (Pengamatan) adalah tehnik riset pemasaran yang dilakukan dengan hanya melihat, mengamati dan mencatat perilaku konsumen dan situasi yang relevan.

Survei yaitu tehnik riset pemasaran dengan menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada perseorangan ataupun digunakan sebagai dasar wawancara.

Kelompok Fokus (FGD = Focus Group Discussion) adalah tehnik riset pemasaran dengan sekelompok individu yang berkumpul di satu tempat, mengemukakan suatu permasalahan dan diminta untuk membahasnya. Idealnya kelompok fokus terdiri dari 6 – 15 orang. FGD sering digunakan sebagai langkah awal riset.

Percobaan adalah tehnik riset pemasaran yang mencoba untuk membandingkan tanggapan individu yang sama atau serupa dalam situasi yang berbeda.

LINGKUNGAN PEMASARAN

FUNGSI PEMASARAN


Pemasaran memiliki arti yang berbeda-beda:
1. Menurut Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
2. Menurut Stanton, pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial.
3. Menurut Griffin dan Ebert, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan perseorangan atau organisasi.
4. Menurut American Marketing Asociation, pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.


Konsep-konsep inti pemasaran



Kebutuhan
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu seperti makanan, pakaian, perumahan, harga diri, rasa aman dan kasih sayang.

Keinginan
Konsep pokok kedua dalam pemasaran adalah yang menyangkut keinginan manusia, yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.

Permintaan
Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas, namun sumber dayanya terbatas. Karena itu dengan keterbatasan su,ber daya yang ada, mereka memilih produk-produk yang menghasilkan kepuasan maksimal. Keinginan manusia akan menjadi permintaan bila didukung oleh daya beli. Jadi permintaan adalah kebutuhan/keinginan manusia yang didukung oleh daya beli.

Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui apa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat mungkin dengan pemuasan keinginan tsb.

Dalam kaitannya dengan tingkat pemuasan keinginan, ada tiga tingkat pemuasan keinginan sebagai berikut:

A. Tidak ada Pemuasan keinginan


B. Pemenuhan Kepuasan Sebagian








C. Pemenuhan Lengkap







Pertukaran
Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan sesuatu sebagai gantinya.

Transaksi
Transaksi mengandaikan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan diantara dua pihak. Transaksi melibatkan sedikitnya dua barang atau jasa yang bernilai, syarat-syarat yang disepakati, waktu kesepakatan dan tempat kesepakatan.

Pasar
Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.



LINGKUNGAN PEMASARAN



Lingkungan Mikro: Berbagai kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan yaitu perusahaan, pemasok, perusahaan saluran pemasaran, pasar pelanggan, pesaing dan masyarakat.

Lingkungan Makro : Kekuatan masyarakat lebih luas yang mempengaruhi seluruh lingkungan mikro : demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.

Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Manajer Pemasaran
Manajer yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan seluruh kegiatan bauran pemasaran yang menghasilkan transfer barang atau jasa kepada konsumennya.

Rencana pemasaran
Strategi rinci dan terfokus untuk mengarahkan bauran pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Pesaing
Dalam lingkungan yang persaingannya ketat, tenaga pemasaran harus meyakinkan pembeli untuk membeli produk mereka bukan produk yang dijual penjual lain. Setiap program pemasaran mencari cara agar produknya terlihat paling menarik.

Ada tiga tipe persaingan yaitu:
- Persaingan Merek terjadi antara produk-produk yang serupa. Persaingan didasarkan pada persepsi pembeli mengenai manfaat produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, misalnya Aqua, Ades, Vit, dll
- Produk substitusi, yaitu produk yang berbeda dari produk pesaing tetapi dapat mengisi kebutuhan yang sama. Misalnya minuman.Aqua, The Botol dan Coca Cola.
- Persaingan Internasional, yaitu pemasaran kompetitif dari produk-produk domestik terhadap produk luar negeri. Misalnya komputer Zyrex dengan HP / Acer, sepatu Cibaduyut dengan sepatu Nike, dll.

Suppliers / Pemasok
Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Manajer pemsaran harus mengawasi ketersediaan pasokan – kekurangan atau penundaan pengiriman pasokan, pemogokan tenaga kerja dan peristiwa lain dapat mengurangi penjualan dalam jangka pendek dan merusak kepuasan pelanggan dalam jangka panjang. Manajer pemasaran juga memantau harga dari sumber pemasok utama mereka. Kenaikan harga pasok bisa memaksa perusahaan menaikan harga yang dapat menurunkan volume penjualan.

- Single Supplier / Pemasok Tunggal – monopoli
- Multi Suppliers


Marketing Channel / Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual (pedagang besar, agen / pengecer), perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran (perusahaan riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media dan konsultan pemasaran) dan perantara keuangan (bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi)

Lingkungan Politik dan Hukum
Kegiatan-kegiatan politis, baik luar negeri maupun domestik, telah berpengaruh pada dunia usaha.

Lingkungan Sosial dan Budaya
Semakin banyak orang yang berkantor di rumah, jumlah keluarga dengan orang tua tunggal semakin meningkat, pilihan makanan dan kegiatan fisik / olah raga, mencerminkan semakin meningkatnya kepedulian terhadap gaya hidup sehat, kriminaltas yang semakin meningkat serta bertumbuhnya pemahaman atas keragaman budaya sehingga mendorong tenaga pemasaran untuk memperbaiki cara-cara mereka melakukan bisnis yaitu dengan cara mengembangkan dan mempromosikan produk-produk baru bagi konsumen maupun industri.

Lingkungan Teknologi
Teknologi-teknologi baru mempengaruhi pemasaran karena teknologi menciptakan barang dan jasa baru. Misalnya DVD, kamera digital, handphone, internet, cara belanja baru melalui internet.

Lingkungan Ekonomi
Kondisi ekonomi menentukan pola pengeluaran konsumen, dunia usaha dan pemerintahan. Kondisi ekonomi mempengaruhi setiap rencana pelaku pemasaran dalam penawaran produk, penetapan harga, dan strategi promosi. Variabel ekonomi yang diperhatikan antara lain inflasi, tingkat suku bunga, resesi dan pemulihan ekonomi.


BAURAN PEMASARAN
Bauran Pemasaran adalah gabungan strategi produk, penetapan harga, promosi dan distribusi yang digunakan untuk memasarkan produk. Disebut juga konsep 4 P yaitu Product, Price, Promotion and Place.

A. Produk
Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapat perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.

Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok. Karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan maupun kebutuhan pembeli, agar pemasaran produk berhasil. Jadi pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen, misalnya dalam hal mutu, kemasan, dll. Karena itu tugas bagian pemasaran harus menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan keinginan pasar (konsumen).

Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud menarik konsumen.

B. Harga
Harga adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Saat ini harga masih merupakan komponen terpenting sebagai penentu dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa.

Penentuan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi manajemen perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya yang telah dikeluarkan untuk produksi ditambah besarnya persentase laba yang diinginkan.
Strategi harga rendah dan strategi harga tinggi dapat efektif pada situasi yang berbeda. Harga rendah umumnya mengakibatkan volumen penjualan yang lebih besar. Harga tinggi biasanya membatasi ukuran pasar tetapi meningkatkan laba per unit. Harga tinggi dapat juga menarik konsumen mengisyaratkan bahwa produk memiliki kualitas yang sangat tinggi.


C. Promosi
Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan..
Kegiatan dalam promosi antara lain periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan publisitas.

Iklan adalah bentuk komunikasi bukan pribadi yang digunakan oleh sponsor tertentu untuk membujuk atau menginformasikan kepada konsumen atau calon konsumen mengenai suatu produk.

Penjualan pribadi (personal selling).
Banyak produk yang dipromosikan melalui penjualan pribadi atau penjualan dari satu orang ke orang yang lain misalnya asuransi, MLM, rumah. Barang-barang industri menerima banyak penjualan pribadi. Sewaktu perusahaan membeli dari perusahaan lain, para petugas pembelian dan orang lain yang memerlukan informasi teknis dan rinci biasanya meminta informasi ke wakil penjualan perusahaan penjual.

Promosi penjualan
Barang-barang yang relative murah seringkali dipasarkan melalui promosi penjualan yang melibatkan bujukan langsung seketika kepada pembeli. Premium (biasanya barang-barang gratisan), kupon, sisipan dalam paket semuanya adalah promosi penjualan yang dilakukan untuk membujuk konsumen supaya membeli produk.

Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat mencakup seluruh komunikasi yang ditujukan untuk membangun nama baik. Usaha itu berusaha membangun sikap yang menguntungkan terhadap organisasi dan produk-produknya. Publisitas mengacu ke usaha-usaha perusahaan berkomunikasi kepada masyarakat umum, biasanya melalui media massa. Publisitas tidak dibayar oleh perusahaan dan isi publisitas tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan dan terkadang merugikan suatu bisnis.

D. Place / penempatan / distribusi.
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.

Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran yang akan digunakan mendistribusikan produk-produk mereka, misalnya menjualnya via pengecer, agen, took grosir maupun langsung ke konsumen.

Penentuan jumlah penyalur disesuaikan dengan sifat produk yang ditawarkan contoh barang kebutuhan sehari-hari membutuhkan banyak penyalur, agar mudah didapat oleh konsumen.
Bila jumlah penyalur terlau sedikit menyebabkan penyebaran produk kurang luas, tapi bila jumlah penyalur terlalu banyak mengakibatkan pemborosan waktu, perhatian dan biaya.

Menempatkan suatu produk ke outlet yang sesuai memerlukan sejumlah aktivitas distribusi yang berkaitan dengan cara penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Misalnya pilihan transportasi, pergudangan, pengendalian persediaan.


SEGMENTASI PASAR

Tiga langkah dalam pemasaran terarah adalah
1. Segmentasi pasar (Segmenting)
2. Pentargetan Pasar (Targeting)
3. Pemosisian Pasar (Positioning)

Segmentasi Pasar adalah
Membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah

Mentargetkan pasar
Proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki.

Memposisikan pasar
Mengatur agar suatu produk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan dikehendaki relatif terhadap produk pesaing di benak konsumen sasaran. Menetapkan pemosisian bersaing bagi produk dan bauran pemasaran yang terinci. Misalnya : Mobil Volvo mempunyai positioning kuat pada keamanan, BMW – mobil eksekutif muda, Mercy – mobil mewah untuk orang yang sudah mapan.

Mengidentifikasi Pangsa Pasar
Anggota pangsa pasar (market segment) harus memiliki beberapa sifat umum yang akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Dalam mengidentifikasi pangsa pasar, dicari sejumlah pengaruh berbeda pada perilaku konsumen antara lain yaitu variabel geografis, demografis, psikografis dan variabel penggunaan produk.

Segmentasi geografis adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografis seperti negara, regional, negara bagian, daerah, kota atau kompleks perumahan. Contoh koran Jawa Pos

Segmentasi demografis adalah membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluaran, daur kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Contoh majalah Hai, Gadis, Bobo, baju

Segmentasi Psikografis yaitu membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup, pendapat, minat atau kepribadian. Orang yang berada dalam kelompok demografis yang sama dapat mempunyai ciri psikografis berbeda. Contoh majalah Full Frame tentang fotografi, restoran.

Segmentasi Penggunaan Produk yaitu membagi pembeli berdasarkan pada cara-cara bagaimana konsumen menggunakan suatu produk, kesetiaan mereka terhadap merek tertentu dan alasan mereka membeli. Contoh produsen sepatu wanita, mengidentifikasikan ada tiga segmen: pemakai sepatu olah raga, casual, dan sepatu pesta.

Latihan: Buat STP dari Majalah Playboy Indonesia


RISET PASAR

Riset Pemasaran adalah
Fungsi yang menghubungkan pemasar dengan konsumen, pelanggan dan publik lewat informasi. Informasi tersebut dipergunakan untuk mengetahui dan menentukan peluang serta masalah pemasaran untuk menghasilkan, mempertajam dan mengevaluasi tindakan pemasaran, untuk memantau kinerja pemasaran dan memperbaiki pemahaman mengenai proses pemasaran.

Proses Riset
Ada lima tahap dasar dalam melaksanakan riset pasar:
1. Mempelajari situasi terakhir
2. Memilih metode riset
3. Mengumpulkan data.
Ada dua jenis data yaitu
- data primer : data yang dikembangkan dari riset yang baru dilakukan misalnya melalui observasi, survei langsung / survei lapangan, wawancara
- data sekunder : data yang telah tersedia sebagai hasil riset sebelumnya, misalnya riset pustaka, data dari biro statistik.
4. Menganalisa data. Data tidak berguna sampai data tersebut diorganisasikan menjadi informasi.
5. Mempersiapkan laporan. Laporan ini harus mencakup metodologi dan riset pada studi laporan. Laporan harus mengindentifikasi alternatif pemecahan masalah dan rekomendasi tindakan perbaikan.

Metode Riset
Empat metode dasar riset pasar adalah observasi (pengamatan), survei, kelompok fokus dan percobaan.

Observasi (Pengamatan) adalah tehnik riset pemasaran yang dilakukan dengan hanya melihat, mengamati dan mencatat perilaku konsumen dan situasi yang relevan.

Survei yaitu tehnik riset pemasaran dengan menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada perseorangan ataupun digunakan sebagai dasar wawancara.

Kelompok Fokus (FGD = Focus Group Discussion) adalah tehnik riset pemasaran dengan sekelompok individu yang berkumpul di satu tempat, mengemukakan suatu permasalahan dan diminta untuk membahasnya. Idealnya kelompok fokus terdiri dari 6 – 15 orang. FGD sering digunakan sebagai langkah awal riset.

Percobaan adalah tehnik riset pemasaran yang mencoba untuk membandingkan tanggapan individu yang sama atau serupa dalam situasi yang berbeda.

MANAJEMEN PRODUKSI

MANAJEMEN PRODUKSI

Produksi adalah
- suatu kegiatan atau proses yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
- kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku cadang maupun komponen-komponen penunjang.
- kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang atau jasa.

Utilitas / Kegunaan (Utility) adalah kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan manusia (konsumen).

Terdapat empat jenis utilitas berbasis produksi:
1. Utilitas waktu : perusahaan membuat produk tersedia sewaktu konsumen menginginkannnya. Misalnya hiasan pohon natal di waktu natal
2. Utilitas tempat: Produk-produk tersedia di tempat yang sesuai bagi konsumen
3. Utilitas kepemilikan : Dengan membuat suatu produk tersedia bagi konsumen untuk dimiliki dan digunakan.
4. Utilitas bentuk : Dengan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi, produksi menyebabkan produk-produk menjadi tersedia.

Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.

Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.

Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
• Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
• Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.

Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
• Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
• Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.

Proses Produksi dapat ditinjaui dari dua segi yaitu:
1. Kelangsungan Hidup
a. Produksi terus-menerus (Continuous Production)
Produksi terus menerus dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses produksi ini, walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidak berubah. Misalnya penggergajian kayu mengubah balok menjadi papan, karet menjadi ban atau pun proses perakitan mobil, walaupun terjadi perubahan bentuk tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses produksi ini menghasilkan produk yang standar (massal).

b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna mengubah alat-alat, pengaturan kembali alat-alat dan penyesuaian yang terus menerus diadakan sesuai dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan.

2. Teknik
a. Proses ekstraktif : suatu proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan.
b. Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis: Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia


Manajemen Operasi / Produksi
- pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah sumber daya menjadi barang atau jasa.
- Merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

Perkembangan manajemen produksi didorong oleh beberapa faktor antara lain:
1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai pengelolaan yang baik. Pekerjaan yang semula terkonsentrasi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lain sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan.
Spesialisasi kerja memungkinkan peningkatan keahlian seseorang sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga hal ini akan mengurangi biaya produksi dan mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi.

2. Revolusi Industri
Revolusi industri merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin dan merupakan proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi, budaya dan politik.

3. Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer, penggunaan robot serta otomatisasi mesin dan alat perkantoran.

4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
- Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
- Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah.
- Pelatihan pekerja dengan metode baru
- Pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja.


Pengambilan keputusan dalam Manajemen Produksi

Dalam mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber daya, manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.

Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat macam pengambilan keputusan yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu:
1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk untuk memproduksi barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay out) peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan.

2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan waktu yang tepat. Kapasitas jangka panjang ditentukan oleh besarnya fasilitas fisik yang dibangun. Dalam jangka pendek kapasitas kadang-kadang diperbesar dengan mengadakan sub-kontrak kepada pihak luar atau penambahan regu (shift) atau menyewa ruangan / peralatan tambahan.

3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.

4. Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia menempati posisi sangat penting. Proses produksi tidak mungkin berlangsung tanpa tenaga kerja yang menggarap kegiatan untuk menghasilkan produk, baik berupa barang atau jasa. Keputusan tentang tenaga kerja mencakup seleksi, penggajian, pelatihan, penempatan, penyelian atau supervisi.

5. Mutu / kualitas.
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu barang atau jasa yang dihasilkan. Mutu merupakan tanggung jawab produksi yang penting dan harus didukung oleh organisasi secara keseluruhan.


Perencanaan Operasi


Rencana dan Ramalan Bisnis
Keseluruhan rencana dan ramalan bisnis dikembangkan oleh top manajemen dan menjadi panduan perencanaan operasi. Rencana bisnis memuat garis besar tujuan dan sasaran perusahaan, termasuk barang dan jasa tertentu yang akan ditawarkan pada tahun-tahun mendatang. Selain rencana bisnis, para manajer juga membuat rencana jangka panjang melalui ramalan atau forecast terhadap permintaan di masa mendatang baik untuk produk baru maupun untuk produk yang sudah ada. Rencana jangka panjang mencakup periode 2-5 tahun dan memerinci jumlah pabrik atau fasilitas jasa, tenaga kerja, permesinan, fasilitas transportasi, gudang atau penyimpanan yang akan diperlukan untuk memenuhi permintaan.


Perencanaan Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah suatu produk yang dapat diproduksi suatu perusahaan pada kondisi kerja normal.
Perencanaan kapasitas berarti menjamin bahwa suatu kapasitas perusahaan sedikit melebihi permintaan normal akan produk-produknya. Jika kapasitas terlalu kecil untuk memenuhi permintaan, perusahaan harus merencanakan alternatif-alternatif lain untuk memenuhi permintaan misalnya outsourching, sub-contract, dll. Jika kapasitas terlalu besar perlu dicarikan alternatif penyelesaiannya. Misalnya pengurangan karyawan, menerima sub-contract, dsb.


Perencanaan lokasi
Lokasi suatu pabrik mempengaruhi biaya produksi dan flexibilitasnya, maka lokasi harus direncanakan dengan cermat.

Para manajer harus mempertimbangkan banyak faktor dalam perencanaan lokasi fasilitasnya antara lain
- daya tarik lokasi yang dipengaruhi oleh kedekatan lokasi dengan bahan mentah dan pasar / konsumen
- ketersediaan tenaga kerja, energi, biaya transportasi
- peraturan pemerintah, pajak lokal dan kondisi kehidupan masyarakat

Perencanaan Tata ruang
Tata ruang menentukan apakah suatu perusahaan dapat cepat tanggap dan efisien terhadap permintaan konsumen atau untuk dapat menyamai kecepatan produksi pesaing.

Perencanaan Tata Ruang untuk memproduksi barang direncanakan dalam tiga jenis ruang yang berbeda yaitu :
- Fasilitas produktif : bengkel kerja dan peralatan untuk mengubah bahan-bahan mentah
- Fasilitas non-produktif : daerah penyimpanan dan pemeliharaan
- Fasilitas pendukung : kantor, kamar kecil, area parkir, dsb.

Pada fasilitas produktif terdapat alternatif pilihan yaitu
- Tata Ruang Proses : Pengaturan kegiatan produksi yang mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsinya. Misalnya Bengkel mesin, toko kue, binatu
- Tata Ruang Selular : Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu keluarga produk melalui alur yang sejenis.
Keuntungannya: Karena produk yang serupa membutuhkan lebih sedikit penyesuaian peralatan, waktu persiapan peralatan lebih singkat, jarak antar alur lebih dekat sehingga penanganan bahan prduksi dan waktu transit menjadi lebih efisien, persediaan barang dalam proses lebih sedikit dan administrasinya menjadi lebih sederhana karena alur bahan produksi menjadi lebih teratur.
Kerugiannya adalah penggandaan peralatan.
- Tata Ruang Produk : Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan sumber daya melalui serangkaian tahap yang lancar dan tetap. Peralatan dan manusianya dipersiapkan untuk memproduksi hanya satu jenis barang dan diatur sesuai dengan kebutuhan produksi. Tata ruang produk efisien untuk memproduksi produk dalam jumlah besar dan biasanya menggunakan lini perakitan atau assembly line yaitu suatu produk setengah jadi yang bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya melalui pabrik dengan menggunakan ban berjalan atau peralatan lain sampai barang tersebut jadi. Contoh pabrik mobil, pabrik motor, pabrik elektronik.


Perencanaan Kualitas
Setiap rencana operasi yang lengkap harus memastikan bahwa barang-barang diproduksi untuk memenuhi standar kualitas perusahaan. Kualitas ditingkatkan melalui perbaikan metode kerja secara terus menerus. Pengawasan dilakukan pada setiap tahap produksi dari awal sampai akhir, dari bahan mentah sampai barang jadi. Program perbaikan kualitas bertujuan mengurangi pemborosan dan meningkatkan kemampuan produksi.

Perencanaan Metode
Dalam merancang sistem operasi, para manajer harus secara jelas mengidentifikasi setiap tahap produksi dan metode spesifik untuk melaksanakannya. Deskripsi rinci dari suatu prosedur biasanya dijabarkan dengan menggunakan diagram yang disebut flow chat proses. Diagram tersebut mengidentifikasi serangkaian kegiatan produksi, pergerakan bahan produksi dan pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap tahap sewaktu produk menempuh produksi. Alur inilah yang dapat dianalisa untuk menentukan adanya aktivitas pemborosan, sumber-sumber keterlambatan dalam alur produksi dan inefisien lainnya. Tahap akhir adalah menerapkan perbaikan-perbaikan tersebut.


Penjadwalan Operasi
Apabila rencana telah mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan merinci maksud dari penggunaannya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, para manajer harus mengembangkan daftar jam (time table) untuk mendapatkan sumber daya. Aspek operasi ini disebut penjadwalan.

Penjadwalan terjadi pada berbagai tingkat. Pertama, suatu tingkat puncak atau jadwal produksi induk (master production schedule) yaitu jadwal yang memperlihatkan produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dimulai dan sumber daya apa yang akan digunakan selama periode waktu yang sudah ditentukan.


Pengendalian Operasi
Pengendalian operasi membutuhkan manajer produksi untuk memonitor kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rencana. Jika jadwal atau standar kualitas tidak sesuai maka diperlukan tindakan korektif. Tindak lanjut (follow up) pemeriksaan untuk memastikan bahwa keputusan produksi telah dilaksanakan adalah merupakan hal yang penting dan harus terus menerus dilakukan dalam pengendalian operasi.

Pengendalian operasi meliputi dua bidang yaitu manajemen bahan produksi dan pengendalian proses produksi.

Manajemen Bahan Produksi
Manajemen bahan produksi meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian alur bahan produksi.

Lima bidang utama dalam manajemen bahan produksi adalah:
- Transportasi: mencakup alat-alat transportasi sumber daya ke perusahaan dan barang jadi ke pembeli
- Pergudangan baik bahan mentah, bahan pendukung, bahan setengah jadi maupun barang jadi.
- Pembelian (purchasing) adalah perolehan seluruh bahan produksi dan jasa yang diperlukan suatu perusahaan untuk memproduksi produk-produknya.
- Seleksi Pemasok (supplier selection) yaitu menemukan dan menentukan pemasok mana yang dipilih untuk membeli kebutuhan jasa dan bahan produksi.
- Pengendalian persediaan (inventory control) termasuk penerimaan, penyimpanan, penanganan, serta penghitungan seluruh bahan mentah, barang setengah jadi maupun barang jadi. Hal ini untuk memastikan bahwa persediaan bahan produksi cukup tersedia untuk memenuhi jadwal produksi. Salah satu caranya dengan menetapkan batas minimum persediaan dengan memperhatikan minimum order dan jangka waktu pengiriman barang sampai ke pabrik dari tanggal pemesanan.

Alat untuk pengendalian Operasi
Sejumlah alat (tool) yang membantu manajer dalam mengendalikan operasi adalah pelatihan pekerja, just in time production systems, dan pengendalian mutu.

Pelatihan pekerja
Kepuasan pelanggan sangat berkaitan dengan karyawan yang memberikan layanannya. Pekerja jasa dilatih dan dimotivasi dalam sikap dan perilaku yang berorientasi kepada pelanggan.

Just in time (JIT) production system adalah metode produksi yang mengumpulkan keseluruhan bahan dan komponen yang diperlukan di setiap tahap produksi pada waktu yang tepat saat mereka dibutuhkan untuk setiap tahap produksi. Tujuan JIT adalah untuk meminimalkan kelebihan biaya persediaan, mengurangi sampai hampir tidak ada barang yang berada dalam tahap pemrosesan.

Material Requirment Planning (MRP) yaitu metode pengendalian produksi yang menggunakan bill of material untuk menjamin bahwa jumlah bahan yang tepat telah dikirim ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat.

Bill of material adalah alat pengendali produksi yang menspesifikasikan bahan-bahan kandungan yang penting dari suatu produk (bahan-bahan mentah dan komponen), pesanan yang harus digabungkan dan seberapa banyak yang dibutuhkan untuk membuat satu batch.

Manufacturing Resource Planning (MRP II) adalah versi lanjutan dari MRP yang mengumpulkan seluruh bagian dari organisasi ke dalam kegiatan produksi perusahaan.


Pengendalian Mutu / Kualitas (Quality Control)
Adalah manajemen dari proses produksi yang dirancang untuk manufaktur barang atau menyediakan jasa yang sesuai dengan standar kualitas tertentu.
Dengan memonitor produk dan jasa, perusahaan dapat mendeteksi kesalahan dan membuat koreksinya.

Pengendaliaan mutu ini harus dimulai dari tahap awal yaitu dari bahan mentah, proses produksi, sampai barang jadi.

Untuk mengelola kualitas, perusahaan ada yang menggunakan cara Manajemen Kualitas Total atau Total Quality Management (TQM) yaitu jumlah seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan kualitas barang dan jasa ke dalam tempat pasar.

Alat yang sering digunakan dalam manajemen kualitas total adalah
- analisa nilai tambah
- kontrol proses statistik
- studi kualitas / biaya
- tim gugus kendali mutu
- benchmarking

MANAJEMEN PRODUKSI

MANAJEMEN PRODUKSI

Produksi adalah
- suatu kegiatan atau proses yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
- kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku cadang maupun komponen-komponen penunjang.
- kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang atau jasa.

Utilitas / Kegunaan (Utility) adalah kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan manusia (konsumen).

Terdapat empat jenis utilitas berbasis produksi:
1. Utilitas waktu : perusahaan membuat produk tersedia sewaktu konsumen menginginkannnya. Misalnya hiasan pohon natal di waktu natal
2. Utilitas tempat: Produk-produk tersedia di tempat yang sesuai bagi konsumen
3. Utilitas kepemilikan : Dengan membuat suatu produk tersedia bagi konsumen untuk dimiliki dan digunakan.
4. Utilitas bentuk : Dengan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi, produksi menyebabkan produk-produk menjadi tersedia.

Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.

Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.

Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
• Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
• Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.

Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
• Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
• Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.

Proses Produksi dapat ditinjaui dari dua segi yaitu:
1. Kelangsungan Hidup
a. Produksi terus-menerus (Continuous Production)
Produksi terus menerus dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses produksi ini, walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidak berubah. Misalnya penggergajian kayu mengubah balok menjadi papan, karet menjadi ban atau pun proses perakitan mobil, walaupun terjadi perubahan bentuk tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses produksi ini menghasilkan produk yang standar (massal).

b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna mengubah alat-alat, pengaturan kembali alat-alat dan penyesuaian yang terus menerus diadakan sesuai dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan.

2. Teknik
a. Proses ekstraktif : suatu proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan.
b. Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis: Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia


Manajemen Operasi / Produksi
- pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah sumber daya menjadi barang atau jasa.
- Merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

Perkembangan manajemen produksi didorong oleh beberapa faktor antara lain:
1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai pengelolaan yang baik. Pekerjaan yang semula terkonsentrasi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lain sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan.
Spesialisasi kerja memungkinkan peningkatan keahlian seseorang sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga hal ini akan mengurangi biaya produksi dan mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi.

2. Revolusi Industri
Revolusi industri merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin dan merupakan proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi, budaya dan politik.

3. Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer, penggunaan robot serta otomatisasi mesin dan alat perkantoran.

4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
- Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
- Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah.
- Pelatihan pekerja dengan metode baru
- Pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja.


Pengambilan keputusan dalam Manajemen Produksi

Dalam mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber daya, manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.

Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat macam pengambilan keputusan yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu:
1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk untuk memproduksi barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay out) peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan.

2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan waktu yang tepat. Kapasitas jangka panjang ditentukan oleh besarnya fasilitas fisik yang dibangun. Dalam jangka pendek kapasitas kadang-kadang diperbesar dengan mengadakan sub-kontrak kepada pihak luar atau penambahan regu (shift) atau menyewa ruangan / peralatan tambahan.

3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.

4. Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia menempati posisi sangat penting. Proses produksi tidak mungkin berlangsung tanpa tenaga kerja yang menggarap kegiatan untuk menghasilkan produk, baik berupa barang atau jasa. Keputusan tentang tenaga kerja mencakup seleksi, penggajian, pelatihan, penempatan, penyelian atau supervisi.

5. Mutu / kualitas.
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu barang atau jasa yang dihasilkan. Mutu merupakan tanggung jawab produksi yang penting dan harus didukung oleh organisasi secara keseluruhan.


Perencanaan Operasi


Rencana dan Ramalan Bisnis
Keseluruhan rencana dan ramalan bisnis dikembangkan oleh top manajemen dan menjadi panduan perencanaan operasi. Rencana bisnis memuat garis besar tujuan dan sasaran perusahaan, termasuk barang dan jasa tertentu yang akan ditawarkan pada tahun-tahun mendatang. Selain rencana bisnis, para manajer juga membuat rencana jangka panjang melalui ramalan atau forecast terhadap permintaan di masa mendatang baik untuk produk baru maupun untuk produk yang sudah ada. Rencana jangka panjang mencakup periode 2-5 tahun dan memerinci jumlah pabrik atau fasilitas jasa, tenaga kerja, permesinan, fasilitas transportasi, gudang atau penyimpanan yang akan diperlukan untuk memenuhi permintaan.


Perencanaan Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah suatu produk yang dapat diproduksi suatu perusahaan pada kondisi kerja normal.
Perencanaan kapasitas berarti menjamin bahwa suatu kapasitas perusahaan sedikit melebihi permintaan normal akan produk-produknya. Jika kapasitas terlalu kecil untuk memenuhi permintaan, perusahaan harus merencanakan alternatif-alternatif lain untuk memenuhi permintaan misalnya outsourching, sub-contract, dll. Jika kapasitas terlalu besar perlu dicarikan alternatif penyelesaiannya. Misalnya pengurangan karyawan, menerima sub-contract, dsb.


Perencanaan lokasi
Lokasi suatu pabrik mempengaruhi biaya produksi dan flexibilitasnya, maka lokasi harus direncanakan dengan cermat.

Para manajer harus mempertimbangkan banyak faktor dalam perencanaan lokasi fasilitasnya antara lain
- daya tarik lokasi yang dipengaruhi oleh kedekatan lokasi dengan bahan mentah dan pasar / konsumen
- ketersediaan tenaga kerja, energi, biaya transportasi
- peraturan pemerintah, pajak lokal dan kondisi kehidupan masyarakat

Perencanaan Tata ruang
Tata ruang menentukan apakah suatu perusahaan dapat cepat tanggap dan efisien terhadap permintaan konsumen atau untuk dapat menyamai kecepatan produksi pesaing.

Perencanaan Tata Ruang untuk memproduksi barang direncanakan dalam tiga jenis ruang yang berbeda yaitu :
- Fasilitas produktif : bengkel kerja dan peralatan untuk mengubah bahan-bahan mentah
- Fasilitas non-produktif : daerah penyimpanan dan pemeliharaan
- Fasilitas pendukung : kantor, kamar kecil, area parkir, dsb.

Pada fasilitas produktif terdapat alternatif pilihan yaitu
- Tata Ruang Proses : Pengaturan kegiatan produksi yang mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsinya. Misalnya Bengkel mesin, toko kue, binatu
- Tata Ruang Selular : Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu keluarga produk melalui alur yang sejenis.
Keuntungannya: Karena produk yang serupa membutuhkan lebih sedikit penyesuaian peralatan, waktu persiapan peralatan lebih singkat, jarak antar alur lebih dekat sehingga penanganan bahan prduksi dan waktu transit menjadi lebih efisien, persediaan barang dalam proses lebih sedikit dan administrasinya menjadi lebih sederhana karena alur bahan produksi menjadi lebih teratur.
Kerugiannya adalah penggandaan peralatan.
- Tata Ruang Produk : Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan sumber daya melalui serangkaian tahap yang lancar dan tetap. Peralatan dan manusianya dipersiapkan untuk memproduksi hanya satu jenis barang dan diatur sesuai dengan kebutuhan produksi. Tata ruang produk efisien untuk memproduksi produk dalam jumlah besar dan biasanya menggunakan lini perakitan atau assembly line yaitu suatu produk setengah jadi yang bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya melalui pabrik dengan menggunakan ban berjalan atau peralatan lain sampai barang tersebut jadi. Contoh pabrik mobil, pabrik motor, pabrik elektronik.


Perencanaan Kualitas
Setiap rencana operasi yang lengkap harus memastikan bahwa barang-barang diproduksi untuk memenuhi standar kualitas perusahaan. Kualitas ditingkatkan melalui perbaikan metode kerja secara terus menerus. Pengawasan dilakukan pada setiap tahap produksi dari awal sampai akhir, dari bahan mentah sampai barang jadi. Program perbaikan kualitas bertujuan mengurangi pemborosan dan meningkatkan kemampuan produksi.

Perencanaan Metode
Dalam merancang sistem operasi, para manajer harus secara jelas mengidentifikasi setiap tahap produksi dan metode spesifik untuk melaksanakannya. Deskripsi rinci dari suatu prosedur biasanya dijabarkan dengan menggunakan diagram yang disebut flow chat proses. Diagram tersebut mengidentifikasi serangkaian kegiatan produksi, pergerakan bahan produksi dan pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap tahap sewaktu produk menempuh produksi. Alur inilah yang dapat dianalisa untuk menentukan adanya aktivitas pemborosan, sumber-sumber keterlambatan dalam alur produksi dan inefisien lainnya. Tahap akhir adalah menerapkan perbaikan-perbaikan tersebut.


Penjadwalan Operasi
Apabila rencana telah mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan merinci maksud dari penggunaannya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, para manajer harus mengembangkan daftar jam (time table) untuk mendapatkan sumber daya. Aspek operasi ini disebut penjadwalan.

Penjadwalan terjadi pada berbagai tingkat. Pertama, suatu tingkat puncak atau jadwal produksi induk (master production schedule) yaitu jadwal yang memperlihatkan produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dimulai dan sumber daya apa yang akan digunakan selama periode waktu yang sudah ditentukan.


Pengendalian Operasi
Pengendalian operasi membutuhkan manajer produksi untuk memonitor kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rencana. Jika jadwal atau standar kualitas tidak sesuai maka diperlukan tindakan korektif. Tindak lanjut (follow up) pemeriksaan untuk memastikan bahwa keputusan produksi telah dilaksanakan adalah merupakan hal yang penting dan harus terus menerus dilakukan dalam pengendalian operasi.

Pengendalian operasi meliputi dua bidang yaitu manajemen bahan produksi dan pengendalian proses produksi.

Manajemen Bahan Produksi
Manajemen bahan produksi meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian alur bahan produksi.

Lima bidang utama dalam manajemen bahan produksi adalah:
- Transportasi: mencakup alat-alat transportasi sumber daya ke perusahaan dan barang jadi ke pembeli
- Pergudangan baik bahan mentah, bahan pendukung, bahan setengah jadi maupun barang jadi.
- Pembelian (purchasing) adalah perolehan seluruh bahan produksi dan jasa yang diperlukan suatu perusahaan untuk memproduksi produk-produknya.
- Seleksi Pemasok (supplier selection) yaitu menemukan dan menentukan pemasok mana yang dipilih untuk membeli kebutuhan jasa dan bahan produksi.
- Pengendalian persediaan (inventory control) termasuk penerimaan, penyimpanan, penanganan, serta penghitungan seluruh bahan mentah, barang setengah jadi maupun barang jadi. Hal ini untuk memastikan bahwa persediaan bahan produksi cukup tersedia untuk memenuhi jadwal produksi. Salah satu caranya dengan menetapkan batas minimum persediaan dengan memperhatikan minimum order dan jangka waktu pengiriman barang sampai ke pabrik dari tanggal pemesanan.

Alat untuk pengendalian Operasi
Sejumlah alat (tool) yang membantu manajer dalam mengendalikan operasi adalah pelatihan pekerja, just in time production systems, dan pengendalian mutu.

Pelatihan pekerja
Kepuasan pelanggan sangat berkaitan dengan karyawan yang memberikan layanannya. Pekerja jasa dilatih dan dimotivasi dalam sikap dan perilaku yang berorientasi kepada pelanggan.

Just in time (JIT) production system adalah metode produksi yang mengumpulkan keseluruhan bahan dan komponen yang diperlukan di setiap tahap produksi pada waktu yang tepat saat mereka dibutuhkan untuk setiap tahap produksi. Tujuan JIT adalah untuk meminimalkan kelebihan biaya persediaan, mengurangi sampai hampir tidak ada barang yang berada dalam tahap pemrosesan.

Material Requirment Planning (MRP) yaitu metode pengendalian produksi yang menggunakan bill of material untuk menjamin bahwa jumlah bahan yang tepat telah dikirim ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat.

Bill of material adalah alat pengendali produksi yang menspesifikasikan bahan-bahan kandungan yang penting dari suatu produk (bahan-bahan mentah dan komponen), pesanan yang harus digabungkan dan seberapa banyak yang dibutuhkan untuk membuat satu batch.

Manufacturing Resource Planning (MRP II) adalah versi lanjutan dari MRP yang mengumpulkan seluruh bagian dari organisasi ke dalam kegiatan produksi perusahaan.


Pengendalian Mutu / Kualitas (Quality Control)
Adalah manajemen dari proses produksi yang dirancang untuk manufaktur barang atau menyediakan jasa yang sesuai dengan standar kualitas tertentu.
Dengan memonitor produk dan jasa, perusahaan dapat mendeteksi kesalahan dan membuat koreksinya.

Pengendaliaan mutu ini harus dimulai dari tahap awal yaitu dari bahan mentah, proses produksi, sampai barang jadi.

Untuk mengelola kualitas, perusahaan ada yang menggunakan cara Manajemen Kualitas Total atau Total Quality Management (TQM) yaitu jumlah seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan kualitas barang dan jasa ke dalam tempat pasar.

Alat yang sering digunakan dalam manajemen kualitas total adalah
- analisa nilai tambah
- kontrol proses statistik
- studi kualitas / biaya
- tim gugus kendali mutu
- benchmarking

Manajemen SDM

Manajemen SDM


A. Lingkup fungsi SDM

Manajemen sumber daya manusia
- serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan ke usaha menarik, mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif.
- merupakan suatu proses menganalisis dan mengelola kebutuhan organisasi terhadap sumber daya manusia sehingga dapat menjamin tercapainya sasaran strategis perusahaan.

Fungsi-fungsi SDM
1. Perencanaan sumber daya manusia
yaitu peramalan secara sistematis terhadap permintaan dan penawaran tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang

2. Rekrutmen
yaitu proses pencarian dan penarikan calon tenaga kerja yang mampu

3. Seleksi
yaitu serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau ditolak.

4. Orientasi
memperkenalkan karyawan baru pada peranan atau kedudukan mereka dalam organisasi dan pada karyawan lain.

5. Latihan dan Pengembangan
Latihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan tehnik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.
Pengembangan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan kepribadian.

6. Pemeliharaan
Merupakan fungsi personalia yang berkaitan dengan pemberian kompensasi, hubungan perburuhan, pelayanan karyawan, program kesehatan dan keselamatan kerja.

7. Pemberhentian
Pemberhentian dan pemutusan hubungan kerja bisa terjadi karena karyawan mengundurkan diri, pensiun, tidak mampu / produktif, dipecat atau dikeluarkan.


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi agar mempunyai tenaga kerja yang tetap produktif dan mempunyai moril tinggi antara lain:
a. Analisis dan desain pekerjaan

Analisa pekerjaan (job analysis) adalah
- Suatu analisa sitematis terhadap pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi.
- Suatu pekerjaan adalah organisasi dari satuan kerja. Suatu pekerjaan terdiri dari sekumpulan tugas, kewajiban, penugasan dan tanggung jawab.

Analisa pekerjaan terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Deskripsi pekerjaan (job description) merincikan tugas-tugas suatu pekerjaan, lingkungan kerja, serta alat, bahan dan perlengkapan yang digunakan dalam melakukan pekerjaan tersebut.
2. Spesifikasi pekerjaan (job spesification) merincikan ketrampilan, kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Analisis pekerjaan dibuat agar dapat :
- Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan
- Menentukan persyaratan-persyaratan untuk mengukur prestasi karyawan dan sistem penilaian kinerja yang berkaitan dengan pekerjaan
- Menetapkan tingkat kompensasi yang adil.
- Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang potensial bagi keselamatan kerja karyawan
- Mengidenifikasi informasi dasar tentang prosedir operasional.
- Menjelaskan batas-batas wewenang dan tanggung jawab.
- Menyediakan data yang diperlukan untuk mengembangkan sistem klasifikasi pekerjaan.


b. Uraian Pekerjaan
adalah dekripsi tertulis tentang apa yang harus dikerjakan oleh seorang dalam kaitannya dengan pekerjaan tertentu, misalnya:
- Nama pekerjaan
- Ciri-ciri yang khusus
- Tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan
- Hubungan pekerjaasn tersebut dengan pekerjaan lain
- Kecakapan, alat-alat dan perlengkapan yang digunakan serta bagaimana menggunakannya.
- Material dan perbekalan yang digunakan
- Kecakapan fisik dan mental yang diperlukan
- Tugas-tugas dan tanggung jawab khusus yang diberikan kepada pekerjaan tersebut


c. Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan menjelaskan kecakapan seseorang dan digunakan sebagai persyaratan dalam merekrut tenaga kerja, sedangkan uraian pekerjaan menjelaskan pekerjaan yang harus dilaksanakan.

Contoh spesifikasi pekerjaan
- Persyaratan fisik: kesehatan yang baik, tidak memakai kaca mata
- Pendidikan, pengetahuan dan keahlian
- Pengalaman kerja
- Bakat: harus mempunyai kemampuan untuk mempelajari dan tetap mengingat petunjuk-petunjuk.
- Ciri-ciri pribadi: harus mempunyai emosi stabil, dan mampu menyesuaikan diri pada keadaan yang berubah-ubah serta mampu bekerja secara harmonis bersama rekan kerja


d. Evaluasi Pekerjaan
adalah membandingkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain untuk menjamin bahwa pekerjaan tersebut dihargai secara adil. Evaluasi pekerjaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memberikan nilai atau bobot kepada tiap bagian, kemudian dievaluasi menurut komponen-komponennya seperti berdasarkan kecakapan kerja, tanggung jawab, upaya dan lingkungan kerja.



B. Perencanaan SDM

Perencanaan sumber daya manusia melibatkan analisa pekerjaan dan prediksi permintaan dan penawaran tenaga kerja

Meramalkan permintaan dan Penawaran SDM di masa depan dengan cara menilai trend penggunaan SDM di masa lalu, rencana organisasi di masa depan dan tren ekonomi umum. Ramalan penjualan yang baik dapat menjadi dasar perhitungan kebutuhan SDM.

Peramalan penawaran tenaga kerja terdiri dari dua tugas:
- Meramalkan penawaran internal (internal supply) : jumlah dan jenis karyawan yang akan berada di perusahaan pada satu waktu tertentu di masa mendatang
- Meramalkan penawaran eksternal (external supply) : jumlah dan jenis orang yang akan tersedia bagi proses rekrutmen dari pasar tenaga kerja manapun.

Bagan pergantian adalah daftar setiap posisi manajerial, siapa yang menduduki jabatan tersebut, berapa lama orang tersebut akan bekerja sebelum pindah ke tempat lain, dan siapa yang saat ini memenuhi syarat sebagai penggantinya.

Sistem Informasi Karyawan yaitu sistem terkomputerisasi yang mengandung informasi mengenai pendidikan, ketrampilan, pengalaman kerja dan aspirasi masing-masing karyawan.



Menyesuaikan penawaran dan permintaan SDM
Setelah membandingkan permintaan mendatang dan penawaran internal, manajer dapat membuat rencana untuk mengelola kekurangan atau surplus staf yang telah diprediksi. Bila akan terjadi kekurangan, karyawan baru dapat dipekerjakan, karyawan yang ada dilatih kembali dan dipindahkan ke pekerjaan yang kekurangan tenaga kerja. Bila surplus staf dan diperkirakan akan menimbulkan masalah, pilihan utamanya adalah memindahkan karyawan ekstra, mendukung pensiun dini dan menghentikan orang-orang.


Staffing / Penyusunan staf dalam organisasi
Penyusunan staf dari dalam maupun dari luar harus diawali dengan rekruitmen yang efektif.

Rekrutmen
adalah proses menarik orang-orang yang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi.


Rekrutmen ada dua macam yaitu:
- Rekrutmen Internal : promosi, mutasi
- Rekrutmen Eksternal meliputi antara lain pemasangan iklan, wawancara di kampus, referensi dari karyawan yang ada, dll

Menyeleksi Sumber Daya Manusia
Setelah proses rekrutmen menarik sejumlah pelamar untuk dipekerjakan. Tujuan proses seleksi adalah untuk mengumpulkan informasi yang akan memperkirakan tingkat keberhasilan kerja para pelamar dan kemudian mempekerjakan kandidat yang dianggap berpeluang paling berhasil. Proses penentuan nilai prediktif atas informasi disebut validasi.

Formulir aplikasi
Tahap pertama dalam seleksi biasanya meminta para kandidat untuk mengisi lembar aplikasi lamaran. Formulir aplikasi merupakan metode yang efisien untuk mengumpulkan informasi mengenai pengalaman kerja pelamar, latar belakang pendidikan dan data demografis yang terkait dengan pekerjaan lainnya.

Tes
Tes terhadap kemampuan, ketrampilan, sikap atau pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu biasanya menjadi alat prediksi yang terbaik terhadap keberhasilan pekerjaan.

Wawancara
Wawancara merupakan alat seleksi yang populer, tapi mempunyai kelemahan karena dapat terjadi bias dan ada unsur subyektivitasnya.
Validitas wawancara dapat ditingkatkan dengan cara melatih para pewawancara untuk sadar akan adanya potensi bias dan dengan cara meningkatkan struktur wawancara. Dalam wawancara terstruktur, pertanyaan ditulis sebelumnya dan semua kandidat ditanya dengan daftar pertanyaan yang sama. Struktur wawancara akan menghasilkan prosedur wawancara yang konsisten dan menyebabkan organisasi dapat memvalidasi isi pertanyaannya.

Tehnik lain misalnya dengan tes obat-obatan, tes kesehatan, tes fisik, dll.


Pengembangan SDM
Sebagian besar karyawan memerlukan pelatihan tambahan supaya mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam pekerjaannya. Proses itu dimulai dengan proses orientasi dan pemilihan metode serta tenhik pelatihan terbaik.

Orientasi Karyawan Baru
Orientasi adalah proses memperkenalkan karyawan baru kepada organisasi sehingga mereka dapat lebih cepat menjadi kontributor yang efektif.

Orientasi yang efektif dapat berperan penting bagi kepuasan kerja, kinerja, retensi / mempertahankan karyawan. Program orientasi yang efektif membantu para pendatang baru merasa menjadi bagian dari tim dengan segera memperkenalkan mereka dengan rekan sekerja, penyelia dan karyawan baru lainnya.

Tehnik dan metode pelatihan dan pengembangan antara lain :
1. Program atas dasar pekerjaan yaitu Tehnik pelatihan yang menghubungkan aktivitas pelatihan dan pengembangan langsung kepada kinerja tugas-tugas.

Metode pelatihan berdasarkan pekerjaan antara lain :
a. Pelatihan pada saat bekerja (on the job training) yaitu program pelatihan pada waktu karyawan bekerja dalam situasi kerja aktual dan diperlihatkan cara melakukan tugas secara lebih efektif oleh penyelia atau karyawan yang berpengalaman.
b. Pelatihan kokpit yaitu pelatihan yang meliputi simulasi pelaksanaan pekerjaan di bawah kondisi yang hampir menyerupai lingkungan kerja yang sebenarnya.
c. Rotasi dan transfer kerja sistematis yaitu pelatihan karyawan dengan cara memindahkan karyawan secara sistematis dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain sehingga mereka dapat mempelajari berbagai macam tugas dan ketrampilan.

2. Program atas dasar instruksional yaitu program pelatihan yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan informasi baru.

Program yang paling sering digunakan adalah
a. Pendekatan kuliah atau diskusi yaitu pelatihan atas dasar instruksional yang menyajikan pengetahuan dan informasi secara deskriptif.
b. Instruksi dengan bantuan komputer, pelatihan yang menyajikan pengetahuan informasi melalui komputer. Keuntungannya adalah pelatihan dapat dilaksanakan dalam tingkat belajar yang dapat diatur sendiri dan dapat langsung memberikan umpan balik.

Teknologi pelatihan:
- Dulu: pelatihan menggunakan kertas dan pensil, instruksi individu dan reproduksi tugas secara mekanis.
- Sekarang: komputer, video telekonferen, video interaktif
- Pelatihan pembentukan tim dan pelatihan berdasarkan kelompok : Outward bond.


Evaluasi Kinerja Karyawan
Bagian penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah penilaian kinerja (performance appraisal) yaitu evaluasi yang dilakukan secara khusus dan formal untuk menentukan tingkat keefektifan pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan.

Tujuan evaluasi penilaian adalah
- Menjadi pembanding dalam menilai secara lebih baik proses rekrutmen dan seleksi.
- Membantu manajer menilai apakah telah merekrut dan memilih karyawan terbaik.
- Menjadi acuan untuk pelatihan, pengembangan dan pemberian kompensasi yang efektif.

Proses Penilaian Kinerja
1. Melaksanakan Penilaian Kinerja
Penyelia seorang karyawan adalah orang yang melakukan penilaian kinerja langsung terhadap karyawan karena ia memiliki pengetahuan yang terbanyak mengenai persayaratan pekerjaan dan berpeluang mengamati karyawan yang melakukan pekerjaannya serta bertanggung jawab atas kinerja bawahannya.

2. Memberikan Umpan Balik Kinerja
Kinerja karyawan baik atau buruk harus diberitahukan kepada karyawan tersebut serta diberikan pelatihan dan konsultasi.

Metode Penilaian Kinerja
1. Metode Pengurutan Sederhana (Simple Ranking Method) yaitu metode penilaian kinerja yang memberikan peringkat para karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk pada setiap kelompok kerja atau departemen.

2. Metode Distribusi Dipaksakan (Force Distribution Method) yaitu metode penilaian kinerja yang mengelompokkan karyawan ke dalam berbagai kategori kinerja berdasarkan pada distribusi yang telah ditentukan sebelumnya dan ditetepkan oleh penilai.

3. Metode Pemeringkatan Grafis (Graphic Rating Scale) yaitu metode penilaian kinerja yang menggunakan skala mengurutkan angka untuk menilai serangkaian dimensi kinerja karyawan. Skala yang digunakan antara lain skala likert bisa skala 3-9. Untuk mengembangkan pengukuran kinerja, manajer hanya perlu untuk menambahkan nilai-nilai bagi tanggapan seorang untuk mendapat indeks kinerja secara keseluruhan.

4. Metode Kejadian Kritis yaitu metode penilaian kinerja berdasarkan contoh-contoh yang mencerminkan kinerja yang baik ataupun yang buruk dari para karyawan.


Pemberian Kompensasi dan Tunjangan
Kompensasi adalah serangkaian penghargaan yang diberikan oleh suatu organisasi kepada karyawannya atas imbalan atas keinginan mereka melakukan berbagai pekerjaan dan tugas. Kompensasi dapat berupa gaji pokok, insentif, bonus, tunjangan dan hadiah-hadiah lain.

Untuk menentukan besarnya nilai kompensasi dasar digunakan cara antara lain:
a. Survey Upah yaitu survey kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan oleh organisasi lain dalam satu wilayah geografis, industri atau kelompok jabatan tertentu.
b. Evaluasi pekerjaan adalah metode untuk menentukan nilai atau harga relatif suatu pekerjaan bagi organisasi sehingga seseorang yang melakukan pekerjaan tersebut dapat diberi kompensasi secara lebih tepat.
c. Menetapkan stuktur upah yaitu kompensasi untuk berbagai pekerjaan didasarkan pada penilaian nilai relatif masing-masing kelas pekerjaan bagi organisasi, dapat juga berdasarkan senioritas atau gabungan keduanya.

Manajemen SDM

Manajemen SDM


A. Lingkup fungsi SDM

Manajemen sumber daya manusia
- serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan ke usaha menarik, mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif.
- merupakan suatu proses menganalisis dan mengelola kebutuhan organisasi terhadap sumber daya manusia sehingga dapat menjamin tercapainya sasaran strategis perusahaan.

Fungsi-fungsi SDM
1. Perencanaan sumber daya manusia
yaitu peramalan secara sistematis terhadap permintaan dan penawaran tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang

2. Rekrutmen
yaitu proses pencarian dan penarikan calon tenaga kerja yang mampu

3. Seleksi
yaitu serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau ditolak.

4. Orientasi
memperkenalkan karyawan baru pada peranan atau kedudukan mereka dalam organisasi dan pada karyawan lain.

5. Latihan dan Pengembangan
Latihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan tehnik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.
Pengembangan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan kepribadian.

6. Pemeliharaan
Merupakan fungsi personalia yang berkaitan dengan pemberian kompensasi, hubungan perburuhan, pelayanan karyawan, program kesehatan dan keselamatan kerja.

7. Pemberhentian
Pemberhentian dan pemutusan hubungan kerja bisa terjadi karena karyawan mengundurkan diri, pensiun, tidak mampu / produktif, dipecat atau dikeluarkan.


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi agar mempunyai tenaga kerja yang tetap produktif dan mempunyai moril tinggi antara lain:
a. Analisis dan desain pekerjaan

Analisa pekerjaan (job analysis) adalah
- Suatu analisa sitematis terhadap pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi.
- Suatu pekerjaan adalah organisasi dari satuan kerja. Suatu pekerjaan terdiri dari sekumpulan tugas, kewajiban, penugasan dan tanggung jawab.

Analisa pekerjaan terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Deskripsi pekerjaan (job description) merincikan tugas-tugas suatu pekerjaan, lingkungan kerja, serta alat, bahan dan perlengkapan yang digunakan dalam melakukan pekerjaan tersebut.
2. Spesifikasi pekerjaan (job spesification) merincikan ketrampilan, kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Analisis pekerjaan dibuat agar dapat :
- Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan
- Menentukan persyaratan-persyaratan untuk mengukur prestasi karyawan dan sistem penilaian kinerja yang berkaitan dengan pekerjaan
- Menetapkan tingkat kompensasi yang adil.
- Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang potensial bagi keselamatan kerja karyawan
- Mengidenifikasi informasi dasar tentang prosedir operasional.
- Menjelaskan batas-batas wewenang dan tanggung jawab.
- Menyediakan data yang diperlukan untuk mengembangkan sistem klasifikasi pekerjaan.


b. Uraian Pekerjaan
adalah dekripsi tertulis tentang apa yang harus dikerjakan oleh seorang dalam kaitannya dengan pekerjaan tertentu, misalnya:
- Nama pekerjaan
- Ciri-ciri yang khusus
- Tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan
- Hubungan pekerjaasn tersebut dengan pekerjaan lain
- Kecakapan, alat-alat dan perlengkapan yang digunakan serta bagaimana menggunakannya.
- Material dan perbekalan yang digunakan
- Kecakapan fisik dan mental yang diperlukan
- Tugas-tugas dan tanggung jawab khusus yang diberikan kepada pekerjaan tersebut


c. Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan menjelaskan kecakapan seseorang dan digunakan sebagai persyaratan dalam merekrut tenaga kerja, sedangkan uraian pekerjaan menjelaskan pekerjaan yang harus dilaksanakan.

Contoh spesifikasi pekerjaan
- Persyaratan fisik: kesehatan yang baik, tidak memakai kaca mata
- Pendidikan, pengetahuan dan keahlian
- Pengalaman kerja
- Bakat: harus mempunyai kemampuan untuk mempelajari dan tetap mengingat petunjuk-petunjuk.
- Ciri-ciri pribadi: harus mempunyai emosi stabil, dan mampu menyesuaikan diri pada keadaan yang berubah-ubah serta mampu bekerja secara harmonis bersama rekan kerja


d. Evaluasi Pekerjaan
adalah membandingkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain untuk menjamin bahwa pekerjaan tersebut dihargai secara adil. Evaluasi pekerjaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memberikan nilai atau bobot kepada tiap bagian, kemudian dievaluasi menurut komponen-komponennya seperti berdasarkan kecakapan kerja, tanggung jawab, upaya dan lingkungan kerja.



B. Perencanaan SDM

Perencanaan sumber daya manusia melibatkan analisa pekerjaan dan prediksi permintaan dan penawaran tenaga kerja

Meramalkan permintaan dan Penawaran SDM di masa depan dengan cara menilai trend penggunaan SDM di masa lalu, rencana organisasi di masa depan dan tren ekonomi umum. Ramalan penjualan yang baik dapat menjadi dasar perhitungan kebutuhan SDM.

Peramalan penawaran tenaga kerja terdiri dari dua tugas:
- Meramalkan penawaran internal (internal supply) : jumlah dan jenis karyawan yang akan berada di perusahaan pada satu waktu tertentu di masa mendatang
- Meramalkan penawaran eksternal (external supply) : jumlah dan jenis orang yang akan tersedia bagi proses rekrutmen dari pasar tenaga kerja manapun.

Bagan pergantian adalah daftar setiap posisi manajerial, siapa yang menduduki jabatan tersebut, berapa lama orang tersebut akan bekerja sebelum pindah ke tempat lain, dan siapa yang saat ini memenuhi syarat sebagai penggantinya.

Sistem Informasi Karyawan yaitu sistem terkomputerisasi yang mengandung informasi mengenai pendidikan, ketrampilan, pengalaman kerja dan aspirasi masing-masing karyawan.



Menyesuaikan penawaran dan permintaan SDM
Setelah membandingkan permintaan mendatang dan penawaran internal, manajer dapat membuat rencana untuk mengelola kekurangan atau surplus staf yang telah diprediksi. Bila akan terjadi kekurangan, karyawan baru dapat dipekerjakan, karyawan yang ada dilatih kembali dan dipindahkan ke pekerjaan yang kekurangan tenaga kerja. Bila surplus staf dan diperkirakan akan menimbulkan masalah, pilihan utamanya adalah memindahkan karyawan ekstra, mendukung pensiun dini dan menghentikan orang-orang.


Staffing / Penyusunan staf dalam organisasi
Penyusunan staf dari dalam maupun dari luar harus diawali dengan rekruitmen yang efektif.

Rekrutmen
adalah proses menarik orang-orang yang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi.


Rekrutmen ada dua macam yaitu:
- Rekrutmen Internal : promosi, mutasi
- Rekrutmen Eksternal meliputi antara lain pemasangan iklan, wawancara di kampus, referensi dari karyawan yang ada, dll

Menyeleksi Sumber Daya Manusia
Setelah proses rekrutmen menarik sejumlah pelamar untuk dipekerjakan. Tujuan proses seleksi adalah untuk mengumpulkan informasi yang akan memperkirakan tingkat keberhasilan kerja para pelamar dan kemudian mempekerjakan kandidat yang dianggap berpeluang paling berhasil. Proses penentuan nilai prediktif atas informasi disebut validasi.

Formulir aplikasi
Tahap pertama dalam seleksi biasanya meminta para kandidat untuk mengisi lembar aplikasi lamaran. Formulir aplikasi merupakan metode yang efisien untuk mengumpulkan informasi mengenai pengalaman kerja pelamar, latar belakang pendidikan dan data demografis yang terkait dengan pekerjaan lainnya.

Tes
Tes terhadap kemampuan, ketrampilan, sikap atau pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu biasanya menjadi alat prediksi yang terbaik terhadap keberhasilan pekerjaan.

Wawancara
Wawancara merupakan alat seleksi yang populer, tapi mempunyai kelemahan karena dapat terjadi bias dan ada unsur subyektivitasnya.
Validitas wawancara dapat ditingkatkan dengan cara melatih para pewawancara untuk sadar akan adanya potensi bias dan dengan cara meningkatkan struktur wawancara. Dalam wawancara terstruktur, pertanyaan ditulis sebelumnya dan semua kandidat ditanya dengan daftar pertanyaan yang sama. Struktur wawancara akan menghasilkan prosedur wawancara yang konsisten dan menyebabkan organisasi dapat memvalidasi isi pertanyaannya.

Tehnik lain misalnya dengan tes obat-obatan, tes kesehatan, tes fisik, dll.


Pengembangan SDM
Sebagian besar karyawan memerlukan pelatihan tambahan supaya mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam pekerjaannya. Proses itu dimulai dengan proses orientasi dan pemilihan metode serta tenhik pelatihan terbaik.

Orientasi Karyawan Baru
Orientasi adalah proses memperkenalkan karyawan baru kepada organisasi sehingga mereka dapat lebih cepat menjadi kontributor yang efektif.

Orientasi yang efektif dapat berperan penting bagi kepuasan kerja, kinerja, retensi / mempertahankan karyawan. Program orientasi yang efektif membantu para pendatang baru merasa menjadi bagian dari tim dengan segera memperkenalkan mereka dengan rekan sekerja, penyelia dan karyawan baru lainnya.

Tehnik dan metode pelatihan dan pengembangan antara lain :
1. Program atas dasar pekerjaan yaitu Tehnik pelatihan yang menghubungkan aktivitas pelatihan dan pengembangan langsung kepada kinerja tugas-tugas.

Metode pelatihan berdasarkan pekerjaan antara lain :
a. Pelatihan pada saat bekerja (on the job training) yaitu program pelatihan pada waktu karyawan bekerja dalam situasi kerja aktual dan diperlihatkan cara melakukan tugas secara lebih efektif oleh penyelia atau karyawan yang berpengalaman.
b. Pelatihan kokpit yaitu pelatihan yang meliputi simulasi pelaksanaan pekerjaan di bawah kondisi yang hampir menyerupai lingkungan kerja yang sebenarnya.
c. Rotasi dan transfer kerja sistematis yaitu pelatihan karyawan dengan cara memindahkan karyawan secara sistematis dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain sehingga mereka dapat mempelajari berbagai macam tugas dan ketrampilan.

2. Program atas dasar instruksional yaitu program pelatihan yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan informasi baru.

Program yang paling sering digunakan adalah
a. Pendekatan kuliah atau diskusi yaitu pelatihan atas dasar instruksional yang menyajikan pengetahuan dan informasi secara deskriptif.
b. Instruksi dengan bantuan komputer, pelatihan yang menyajikan pengetahuan informasi melalui komputer. Keuntungannya adalah pelatihan dapat dilaksanakan dalam tingkat belajar yang dapat diatur sendiri dan dapat langsung memberikan umpan balik.

Teknologi pelatihan:
- Dulu: pelatihan menggunakan kertas dan pensil, instruksi individu dan reproduksi tugas secara mekanis.
- Sekarang: komputer, video telekonferen, video interaktif
- Pelatihan pembentukan tim dan pelatihan berdasarkan kelompok : Outward bond.


Evaluasi Kinerja Karyawan
Bagian penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah penilaian kinerja (performance appraisal) yaitu evaluasi yang dilakukan secara khusus dan formal untuk menentukan tingkat keefektifan pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan.

Tujuan evaluasi penilaian adalah
- Menjadi pembanding dalam menilai secara lebih baik proses rekrutmen dan seleksi.
- Membantu manajer menilai apakah telah merekrut dan memilih karyawan terbaik.
- Menjadi acuan untuk pelatihan, pengembangan dan pemberian kompensasi yang efektif.

Proses Penilaian Kinerja
1. Melaksanakan Penilaian Kinerja
Penyelia seorang karyawan adalah orang yang melakukan penilaian kinerja langsung terhadap karyawan karena ia memiliki pengetahuan yang terbanyak mengenai persayaratan pekerjaan dan berpeluang mengamati karyawan yang melakukan pekerjaannya serta bertanggung jawab atas kinerja bawahannya.

2. Memberikan Umpan Balik Kinerja
Kinerja karyawan baik atau buruk harus diberitahukan kepada karyawan tersebut serta diberikan pelatihan dan konsultasi.

Metode Penilaian Kinerja
1. Metode Pengurutan Sederhana (Simple Ranking Method) yaitu metode penilaian kinerja yang memberikan peringkat para karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk pada setiap kelompok kerja atau departemen.

2. Metode Distribusi Dipaksakan (Force Distribution Method) yaitu metode penilaian kinerja yang mengelompokkan karyawan ke dalam berbagai kategori kinerja berdasarkan pada distribusi yang telah ditentukan sebelumnya dan ditetepkan oleh penilai.

3. Metode Pemeringkatan Grafis (Graphic Rating Scale) yaitu metode penilaian kinerja yang menggunakan skala mengurutkan angka untuk menilai serangkaian dimensi kinerja karyawan. Skala yang digunakan antara lain skala likert bisa skala 3-9. Untuk mengembangkan pengukuran kinerja, manajer hanya perlu untuk menambahkan nilai-nilai bagi tanggapan seorang untuk mendapat indeks kinerja secara keseluruhan.

4. Metode Kejadian Kritis yaitu metode penilaian kinerja berdasarkan contoh-contoh yang mencerminkan kinerja yang baik ataupun yang buruk dari para karyawan.


Pemberian Kompensasi dan Tunjangan
Kompensasi adalah serangkaian penghargaan yang diberikan oleh suatu organisasi kepada karyawannya atas imbalan atas keinginan mereka melakukan berbagai pekerjaan dan tugas. Kompensasi dapat berupa gaji pokok, insentif, bonus, tunjangan dan hadiah-hadiah lain.

Untuk menentukan besarnya nilai kompensasi dasar digunakan cara antara lain:
a. Survey Upah yaitu survey kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan oleh organisasi lain dalam satu wilayah geografis, industri atau kelompok jabatan tertentu.
b. Evaluasi pekerjaan adalah metode untuk menentukan nilai atau harga relatif suatu pekerjaan bagi organisasi sehingga seseorang yang melakukan pekerjaan tersebut dapat diberi kompensasi secara lebih tepat.
c. Menetapkan stuktur upah yaitu kompensasi untuk berbagai pekerjaan didasarkan pada penilaian nilai relatif masing-masing kelas pekerjaan bagi organisasi, dapat juga berdasarkan senioritas atau gabungan keduanya.